Entah apa yang sedang aku rasa saat ini, aku sepertinya
sedang merasa sebenar-benarnya sebuah rindu. Ini memang sering kali terjadi,
hampir setiap malam. Apalagi saat kamu telah jauh, jauh dibawa terbang oleh malaikat
menuju surga. Iya itu memang tempat impianmu sejak kamu lahir di dunia, tapi
kenapa harus secepat ini. Padahal aku baru saja merasa bahagia, merasa semangat
untuk memulai hari.
Aku masih ingat hari itu, hari itu ketika aku sedang melakukan
aktivitas seperti biasanya dan kemudian ponsel ku berbunyi dan saat itu aku
membaca pesan dari saudaramu, pesan yang bagiku pesan yang paling aku benci.
Pesan yang berisikan bahwa kamu telah dijemput Maha Pencipta, dan seketika itu
aku meneteskan air mata. Aku menyendiri di sudut kamar, aku tak percaya, semuanya
seperti mimpi, aku yakin itu hanya mimpi, air mata itu terus menetes. Dan
karena kejadian itu aku mulai tak bersemangat untuk menjalani hari.
Aku merasa ini terlalu cepat, sungguh tak adil. Mengapa ketika
aku menemukan seseorang yang benar-benar mencintaiku dan mau menerima aku apa
adanya harus pergi secepat ini. Ya rabb..
Kini kamu telah jauh, walau terkadang aromamu sering tercium
oleh indera penciumanku, aroma yang menggambarkan kalau kamu sedang berada
dekat dengan ku. sekarang tak ada lagi suara tawamu, tak ada lagi hal-hal
nyebelin yang kamu buat, tak ada.
Saat ini hanya doa yang bisa ku kirim, doa-doa yang selalu
aku panjatkan ketika aku sedang dekat-dekatnya dekat Tuhan. Ya, aku memang
terkadang terbangun dari lelapku, karena tak kuat merindumu lewat mimpi, dan
saat itu aku hanya bisa ber-Tahajud, mengadu kepada-Nya kalau aku sedang
merindumu.
Sudahlah, mengenangmu memang tak akan ada habisnya. Dan
semoga kamu bahagia di sana, amin.