Senin, 28 Oktober 2019

Jangan kemana-kemana, ya.

Tentang hari ini, esok, dan seterusnya; harapku kau menjadi alasanku berbahagia, menjadi salah satu orang yang menyokong diri ini melewati fase-fase masalah kehidupan, dan yang terpenting menjadikan aku terus lebih baik dari hari senin ke minggu, intinya, setiap hari. Kebahagiaan kita tumbuh karena kita berdua pemerannya melalui perhatian-perhatian kecil yang telah kita tanam sebelumnya. Bukan tidak diisi dengan kesedihan, terkadang rasa ego kita muncul, kau dan aku saling membenarkan perspektif kita masing-masing, dengan argumen penuh penekanan kita terus saling menyerang, di-akhiri dengan perdamaian yang begitu alot tentunya. Pertengkaran memang bumbu, tapi bukankah menurut juru masak handal jika memasak makanan terlalu banyak bumbu itu tidak baik juga bagi mereka yang akan mengkonsumsinya.

Pagi dimulai dengan sapa, malam ditutup dengan ucapan mesra. Itu adalah cara bagaimana kita saling menguatkan satu sama lain setidaknya memperbaiki mood memulai hari dan juga saling memberikan notif pesan untuk memberikan kabar hingga malam tiba. Indah, bukan?

“Jangan kemana-kemana, ya”

Kata di atas menunjukkan kalau diri ini membutuhkan seseorang yang selama ini bertahan ada di samping diri ini. Setidaknya untuk hari ini, esok, lusa, atau hari tanggal merah setiap bulannya. Aku butuh, dan kamu juga. Kata tersebut memang bisa dipandang dalam bentuk keegoisan. Egois untuk meminta untuk bertahan dan ada. Aku tau, aku benci keegoisan di antara kita, tapi untuk ini, aku meminta maaf jika ucapanku tidak sesuai omonganku ketika terjadi perdebatan.

Tetaplah di sini, aku butuh kamu. Jika diperumpamakan seperti aku butuh jaket ketika berada di suatu tempat yang begitu dingin, salah satu hal yang sangat aku perlukan dan cari pastinya jika sedang menggigil. Iya itu aku, ketika sedang ada banyak hal yang perlu aku ceritakan, aku butuh kamu untuk pendengar. Tempat aku pulang selain keluarga dan rumah. Tempat aku berkeluh kesah selain kepada Pencipta dan Orang tua. Kamu.


          Jangan kemana-kemana, ya, di sini saja, sama aku.
Read More

Selasa, 20 Agustus 2019

Di dalam dini hari mereka bertahan

Di dalam dini hari
Dingin menyelimuti raga
Suasana mulai senyap
Beberapa orang telah terlelap
Beberapa lainnya baru berjuang

Menyaksikan bintang-bintang jatuh
Dari pinggir jalan
Dari dalam ruangan
Dari sebuah kendaraan

Kantuk itu ada
Datang dengan cara memaksa
Tapi banyak cara untuk menahannya
Salah satunya,
 mengingat senyuman mereka di rumah

Tau kah,
Mereka sebenarnya ingin seperti kalian
Bangun pagi
Menyantap roti
Melihat matahari terbit dari langit

Sayangnya,
Keadaan berbeda
Walau dengan tujuan yang sama
Sama-sama mengais rupiah
Dengan jerih payah

Proses dan hasil akan terus bersinergi
Keduanya mengikat
Kita hanya perlu kuat
Dan terus mengevaluasi

Sama-sama pergi
Sama-sama mencari
Sama-sama mengejar sesuatu
Sama-sama ingin pulang dengan utuh


Read More

Senin, 22 Juli 2019

REHAT ADA UNTUK SEHAT


Sebelumnya jangan lupa ber-terimakasih pada diri sendiri, karena telah melewati hari dengan kuat dan bangga. Hal yang selalu lupa di-ungkapkan; rasa terimakasih pada diri sendiri. Padahal tidak mudah untuk menghadapi berbagai macam masalah, berbagai tantangan, berbagai beban pikiran, pada setiap harinya. Tapi diri ini selalu bisa menghadapi, sejauh ini. Alhamdulillah, rasa syukur, semoga terus berkelanjutan.

Kali ini, mari ber-terimakasih kepada Tuhan atas kekuatan yang diberikan tuk melewati hari-hari yang begitu berat. Sangat banyak pelajaran dan pengalaman yang telah diberikan. Sangat berkesan, atas semua jawaban yang diri ini tanyakan ketika ingin memulai hari;

“Nanti gimana ya?”

“Belum siap lagi..”

“Bisa nggak ya gua ngelewatinnya?”

Akhirnya terjawab ketika ingin rehat dalam lelap. Memang tak selalu jawaban atau kabar baik yang didapatkan dari berbagai macam pertanyaan sebelumnya. Tapi semua jawaban tetaplah tentang jawaban. Ada makna di dalamnya. Entah apa itu, sejauh ini mungkin belum terlihat, tapi tetaplah berjuang, jangan kalah. Kabar baik akan datang, percaya.

Hari akan berganti lagi, terselip beberapa jeda waktu luang dalam setiap kesibukan. Rehat. Selain hal yang telah dilewati yang masuk dalam pikiran ketika rehat, ada pemikiran juga tentang kesehatan. Ini hal yang paling mahal, berharga, penting, sangat tak boleh dilupakan. Sebegitu beruntungnya orang-orang yang mempunyai kesibukkan terbilang sangat padat dan hanya mempunyai waktu luang untuk rehat sebentar tapi tetap diberikan kesehatan yang begitu nikmat. Bersyukur. Wajib. Kesehatan yang dimiliki terkadang tak kita sadari. Kadang kita merasa berjalan seperti biasanya menjalani hari. Hingga lupa untuk rehat dan bersyukur. Padahal dengan sehat kita bisa tetap menjalankan sebagaimana rutinitas yang setiap harinya kita jalani.

Rehat penting untuk sehat. Rehat ini menjadi salah satu media diri untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan. Rehat juga menjadikan diri ini untuk sadar bahwa semuanya tak bisa dipaksakan; Energi pada pikiran dan kekuatan pada fisik.



Mari rehat
Sejenak
Untuk sehat
Yang sangat jamak



Read More

Sabtu, 18 Mei 2019

PELUH


Setelah seharian penuh, aku ingin rehat
Mempertemukan raga dengan kasur kesayangan
Meminum susu yang terletak di dalam kulkas
Hingga memandangi langit-langit tuk memikirkan hari esok

Peluh itu ada
Bercucuran
Bukan hanya di dahi
Begitupun di dalam jiwa

Atas semua yang telah terlewati
Dari pagi hingga malam
Ada kisah dan cerita
Tersimpan untuk diceritakan pada diri sendiri
Ketika hendak istirahat

1 hari penuh aku dapatkan;
Bahagia hingga sedih
Kesal hingga lelah
Berani hingga takut

Rasa bisa berubah
Terkadang secepat yang tak dipungkiri
Pagi sedang bahagianya
Malam begitu murungnya

Dari semua kisah setiap harinya
Jujur aku lelah
Peluh bercucuran
Pikiran terkuras

Aku ingin malam
Ia yang paling paham
Ia yang paling mengerti
Bahwa sejatinya makhluk hidup butuh rehat

Read More

Minggu, 17 Maret 2019

Seseorang itu kamu.


Terimakasih telah menjadi orang yang pertama memberi sapa semangat dengan ucapan lewat pesan ponsel berupa; “hai, selamat pagi. Semangat, jangan kalah dengan hari ini!” hampir setiap paginya. Sapaan yang tiba-tiba berubah jadi salah satu alasan aku termotivasi menjadi kuat atas masalah-masalah yang akan aku hadapi. Ternyata benar, ucapan mesra di pagi hari dari seseorang yang kita tunggu bisa merubah semuanya, terlebih khusus untuk memulai hari. Dan itu aku dapatkan, dari kamu. Bahagianya.

Aku masih belum percaya kita bisa sedekat ini, sedekat sekarang, sedekat yang dulu aku inginkan. Dulu tegur sapamu begitu mahal dan terbilang sulit didapatkan. Sekarang begitu beruntungnya aku mendapatkan cerita harimu lebih awal; kekesalan pada tugas kuliah hingga sedihnya kamu karena bm dirimu yang belum tepenuhi. Aku dapatkan keluh kesal itu, dan kamu jadikan aku orang pertama yang mendengarkan itu semua.

Sekarang kamu telah menjadi pengingat ketika aku lupa akan semesta. Mengingatkan untuk tidak terlalu boros pada suatu hal, mengingatkan agar aku selalu bersyukur atas apa yang sudah dimiliki, dan mengingatkan kalau aku bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Semuanya kamu ingatkan yang sebelumnya terkadang aku lupa dengan itu semua. Iya, denganmu aku lebih baik. Sampai saat ini.

Sepertinya aku perlu mengucapkan beribu terimakasih kepada Tuhan atas jalan cerita yang bahagia ini, dan jutaan rasa syukur yang harus dipanjatkan karena bisa sebaik sekarang dengan dirinya menjadi alasan. Terimakasih, Tuhan.

Seseorang itu kamu, karena kamu, dengan kamu.



Read More