Terimakasih telah menjadi orang yang pertama memberi sapa
semangat dengan ucapan lewat pesan ponsel berupa; “hai, selamat pagi. Semangat,
jangan kalah dengan hari ini!” hampir setiap paginya. Sapaan yang tiba-tiba
berubah jadi salah satu alasan aku termotivasi menjadi kuat atas
masalah-masalah yang akan aku hadapi. Ternyata benar, ucapan mesra di pagi hari dari seseorang yang kita tunggu bisa merubah semuanya, terlebih khusus untuk memulai hari. Dan itu aku
dapatkan, dari kamu. Bahagianya.
Aku masih belum percaya kita bisa sedekat ini, sedekat
sekarang, sedekat yang dulu aku inginkan. Dulu tegur sapamu begitu mahal dan terbilang sulit didapatkan. Sekarang begitu beruntungnya aku mendapatkan cerita harimu
lebih awal; kekesalan pada tugas kuliah hingga sedihnya kamu karena bm dirimu
yang belum tepenuhi. Aku dapatkan keluh kesal itu, dan kamu jadikan aku orang
pertama yang mendengarkan itu semua.
Sekarang kamu telah menjadi pengingat ketika aku lupa akan
semesta. Mengingatkan untuk tidak terlalu boros pada suatu hal, mengingatkan
agar aku selalu bersyukur atas apa yang sudah dimiliki, dan mengingatkan kalau
aku bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Semuanya kamu ingatkan yang sebelumnya terkadang aku lupa dengan itu semua. Iya, denganmu aku lebih baik. Sampai saat
ini.
Sepertinya aku perlu mengucapkan beribu terimakasih kepada Tuhan
atas jalan cerita yang bahagia ini, dan jutaan rasa syukur yang harus dipanjatkan
karena bisa sebaik sekarang dengan dirinya menjadi alasan. Terimakasih, Tuhan.
Seseorang itu kamu, karena kamu, dengan kamu.