Lama terasa sudah lama kita tak bertemu. Masih terlintas jelas raut wajah mu.
Wajah yang begitu lucu saat dirimu tertawa. Ingin sesekali aku melepas rindu
walau hanya sebentar setidaknya hanya berdua denganmu. Disini aku termenung, terdiam
dalam diam, Menunggu tuk bertemu. Masih ingat aroma parfum mu. Aroma yang
sangat khas darimu. Aroma yang sering ku hirup saat bersamamu. Masih teringat
ucapan dirimu dulu. Ucapan kemarahanmu
jika aku melakukan sesuatu hal yang salah. Dirimu yang bawel jika aku
tak menuruti mau mu. Ngeselin memang tapi aku tau maksud tari kebawelan kamu
hanya untuk kebaikanku. Perhatianmu sangat kurindukan, sayang.
Aku tak tahu mengapa kita bisa berpisah. Kita yang dulu bersama. Kita yang dulu sering mengucapkan kata sayang saat berpesan lewat ponsel maupun saat kita berdua. Kita yang dulu sering memanggil dengan nama panggilan yang aneh dan lucu. Kita yang dulu telah berbeda dengan kita yang sekarang. Sudah berlalu memang, kadang ku sesali. Sering sekali logika berkata “Ngapain sih mikirin dia! Dia aja gak pernah mikirin kamu! Ayoo cari yang baru bikin dia menyesal telah kehilangan kamu!” tetapi mengapa perasaan ini selalu tak ingin kau jauh. Perasaan yang ingin sekali kamu disampingku. Mungkin kenyamanan yang dulu ku beri sulit untuk dihilangkan. Bukan salahmu, tapi salah mengapa rasa ini ada dalam perasaanku. Rasa kenyamanan dirimu yang dulu kamu beri. Meski kita sudah tak lagi bersama dan mengucap kata sayang.
Mungkin dalam hal melupakan kenangan dirimu aku cemen, aku tak bisa. Sekali pun bisa mungkin itu hanya sesaat. Saat tertawa bersama dengan teman-temanku aku bisa melupakanmu. Tapi, entah mengapa disaat aku sendiri. Disaat aku termenung. Kepala ini selalu memikirkan mu. Ingin rasanya melepas rindu ini. Setidaknya mendengar suaramu, walau itu hanya melalui ponsel. Sulit memang melupakan dirimu yang dulu pernah memberi kenyamanan yang begitu nyaman disaat bersamamu. Tapi kan kurelakan dirimu walau hati ini sakit. Kan ku ikhlaskan dirimu meski hati ini tak ingin melakukannya. Semua kenangan dirimu kan kuingat selalu, sayang.
Aku tak tahu mengapa kita bisa berpisah. Kita yang dulu bersama. Kita yang dulu sering mengucapkan kata sayang saat berpesan lewat ponsel maupun saat kita berdua. Kita yang dulu sering memanggil dengan nama panggilan yang aneh dan lucu. Kita yang dulu telah berbeda dengan kita yang sekarang. Sudah berlalu memang, kadang ku sesali. Sering sekali logika berkata “Ngapain sih mikirin dia! Dia aja gak pernah mikirin kamu! Ayoo cari yang baru bikin dia menyesal telah kehilangan kamu!” tetapi mengapa perasaan ini selalu tak ingin kau jauh. Perasaan yang ingin sekali kamu disampingku. Mungkin kenyamanan yang dulu ku beri sulit untuk dihilangkan. Bukan salahmu, tapi salah mengapa rasa ini ada dalam perasaanku. Rasa kenyamanan dirimu yang dulu kamu beri. Meski kita sudah tak lagi bersama dan mengucap kata sayang.
Mungkin dalam hal melupakan kenangan dirimu aku cemen, aku tak bisa. Sekali pun bisa mungkin itu hanya sesaat. Saat tertawa bersama dengan teman-temanku aku bisa melupakanmu. Tapi, entah mengapa disaat aku sendiri. Disaat aku termenung. Kepala ini selalu memikirkan mu. Ingin rasanya melepas rindu ini. Setidaknya mendengar suaramu, walau itu hanya melalui ponsel. Sulit memang melupakan dirimu yang dulu pernah memberi kenyamanan yang begitu nyaman disaat bersamamu. Tapi kan kurelakan dirimu walau hati ini sakit. Kan ku ikhlaskan dirimu meski hati ini tak ingin melakukannya. Semua kenangan dirimu kan kuingat selalu, sayang.
0 komentar:
Posting Komentar