Untukmu, terimakasih sudah pernah ada dalam kisah kecil
yang pernah kita buat bersama, saat itu kita adalah pemeran utama-nya, walau pada
akhirnya kisah kita selesai dengan begitu tragis, mungkin bagiku.
Sekarang, tak ada lagi saling sapa, saling menanyakan kabar, hingga tak
ada lagi kata menyuruh agar tidur tidak larut malam. Tak ada lagi.
Kini kamu dengan dirinya, membuat kisah yang begitu bahagia.
Walau aku di sini sedang bersama beberapa lembar kenangan kita dulu, sambil mengingat
perpisahan yang terjadi saat itu. Kita sama-sama mementingkan ego saat itu, tapi
apalah, penyesalan memang datangnya terlambat.
Sesekali jika rindu ini menerpa, aku tengok beberapa photo
album kita dulu, dan seketika aku berkata dalam hati “ya tuhan, aku rindu dia.”
Kemudian beberapa tetes air jatuh dari mata membasahi pipi yang dulu pernah kamu
cubit.
0 komentar:
Posting Komentar