Dariku,
Yang belum paham apa itu cinta.
Jatuh cinta sendirian itu, sakit. Selain
harus berjuang sendiri, peduli dan perhatiannya pun tak pernah digubris. Itulah
yang sedang aku jalani sampai saat ini, kepadamu, wanita yang membuatku
berhenti mencari. Mungkin bisa saja nanti, esok, lusa, atau kapanpun itu, aku
lelah dengan kenyataan ini. Perasaan yang terus memilih tetap ada, tapi tanpa
disadari, sudah tak seutuh semula.
Benar atau salah, mungkin ya, mungkin.. aku
ini tak penting bagimu. Bagian dimana yang membuatmu bosan atas harapku.
Karena, apa yang sedang aku rasakan tak sama dengan apa yang kamu rasa. Begitu
juga dengan sapa atau chat-ku yang lebih sering kamu abaikan, padahal dari sapa
atau chat-ku itu aku hanya memberitahu kalau aku masih ada, di dekatmu. Walau
itu sakit, tapi aku terus mengingatkan itu.
Aku pernah bertanya kepada Tuhan; “Apa itu
cinta? Apa itu sebenarnya itu cinta? Apakah harus sesakit ini mencinta?” Aku
memang tak paham analogi cinta. Karena yang aku tau, aku suka dia, aku ingin
menjaga dia, aku ingin membahagiakan dia, dan aku ingin memliki dia sepenuh dan
seutuhnya.
Maafkan aku yang telah membuatmu risih, membuatmu
kesal dengan tingkah bodoh yang kusebut itu cinta, maaf. Tapi dari semua itu
aku hanya ingin memperjuangkanmu dengan gigih, bertahan dan terus menunggu
sebuah pasti.
Meraka menyuruhku untuk menyerah,
memberitahu kalau kebahagian yang lain masih ada dan banyak, tapi entah mengapa
aku masih berharap kamu berubah. Meski kapan kemustahilan itu terjadi.
Kamu tak salah, kamu bisa menolak dan
mengelak kapan saja. Aku pun tak memaksa kehendakmu itu, cukup aku yang merasa
jatuh cinta sendirian ini. Karena ini hal yang begitu berat dan butuh hati yang
kuat.
Untukmu, Yang aku harap berubah.
0 komentar:
Posting Komentar