Sabtu, 16 April 2016

Jatuh Cinta Sendirian.

 Dariku, Yang belum paham apa itu cinta.


Jatuh cinta sendirian itu, sakit. Selain harus berjuang sendiri, peduli dan perhatiannya pun tak pernah digubris. Itulah yang sedang aku jalani sampai saat ini, kepadamu, wanita yang membuatku berhenti mencari. Mungkin bisa saja nanti, esok, lusa, atau kapanpun itu, aku lelah dengan kenyataan ini. Perasaan yang terus memilih tetap ada, tapi tanpa disadari, sudah tak seutuh semula.

Benar atau salah, mungkin ya, mungkin.. aku ini tak penting bagimu. Bagian dimana yang membuatmu bosan atas harapku. Karena, apa yang sedang aku rasakan tak sama dengan apa yang kamu rasa. Begitu juga dengan sapa atau chat-ku yang lebih sering kamu abaikan, padahal dari sapa atau chat-ku itu aku hanya memberitahu kalau aku masih ada, di dekatmu. Walau itu sakit, tapi aku terus mengingatkan itu.

Aku pernah bertanya kepada Tuhan; “Apa itu cinta? Apa itu sebenarnya itu cinta? Apakah harus sesakit ini mencinta?” Aku memang tak paham analogi cinta. Karena yang aku tau, aku suka dia, aku ingin menjaga dia, aku ingin membahagiakan dia, dan aku ingin memliki dia sepenuh dan seutuhnya.

Maafkan aku yang telah membuatmu risih, membuatmu kesal dengan tingkah bodoh yang kusebut itu cinta, maaf. Tapi dari semua itu aku hanya ingin memperjuangkanmu dengan gigih, bertahan dan terus menunggu sebuah pasti.

Meraka menyuruhku untuk menyerah, memberitahu kalau kebahagian yang lain masih ada dan banyak, tapi entah mengapa aku masih berharap kamu berubah. Meski kapan kemustahilan itu terjadi.

Kamu tak salah, kamu bisa menolak dan mengelak kapan saja. Aku pun tak memaksa kehendakmu itu, cukup aku yang merasa jatuh cinta sendirian ini. Karena ini hal yang begitu berat dan butuh hati yang kuat.

Untukmu, Yang aku harap berubah.





0 komentar:

Posting Komentar