Senin, 25 Mei 2015

6 Tips Move On. [Ala Gue]




Halo masa lalu, aku udah sama masa depan dong. Apa kabar kamu? Iya kamu yang dulu hobby nyakitin+ngecewain aku. Disini aku udah bahagia. Ciyee nyesel.”  - Kata yang sudah move on.


Boom! Gue mau bahas tentang move on lagi nich, eak. Sebelumnya gua pernah ngeposting “Definisi Move On” Dan sekarang gue mau ngasih tau tips move on dari gue yang belum bisa move on dari dia. Lah.

Sebelumnya, Gue mau ngasih tau dulu buat kalian, Move on itu gak segampang lo bisa ngejilat kuping lo sendiri, gak semudah itu. Move itu butuh proses dan perjuangan, serius. Banyak rintangan dan tantangan yang harus dilewati, kayak benteng takeshi gitu. Tapi jika berhasil hati lo sedikit terasa lega dan gak seresah dulu saat lo masih mengingat beberapa kenangan bersamanya.

Loh kok gue malah ngingetin. Pfft


Okey, Inilah 6 Tips Move On Ala gue yang belum bisa move on.


1. Hindari Barang-barang yang bisa mengingatkan lo kepada dia.

Ini memang yang paling menghambat lo untuk move on, Jika lo bener-bener ingin lepas dari dia, buang barang-barang yang dia kasih, ato gak sini mending buat gue aja, haha. Eh tapi serius, Gak berguna juga lo masih nyimpen barang dia, apa lo mau terus-terusan gak mau lepas dari dia? Padahal dia aja udah bahagia sama yang lain, begok amat lo. Buang semua barang dari dia, kalo perlu dijual di tokopedia, kalo laku kan mayan jadi uang. haha. 


2. Hapus chat-chat dari dia.

99.69%  Seseorang yang masih belum bisa move on pasti masih suka baca chatting-an saat masih sama orang yang dulu-nya pernah mengisi hari-harinya. Ini juga paling menghambat laju lo buat move on, kadang saat lo baca chattingan dari dia dulu, membuat lo senyum-senyum sendiri, dan gak kelamaan membuat kangen kemudian nangis. tapi inget, kalo lo gini terus gimana mau berjalan ke depan? Pfft. Hapus chat dari dia, sekarang juga. #maksa


3.  Membuka diri dengan keadaan atau status yang baru.

Ini penting, Jangan gara-gara lo masih belum bisa move on dari dia, lo malah nyia-nyia’in orang yang selalu ada buat lo, bikin lo bahagia saat lo sedih, bikin lo lupa akan kesedihan lo, dan laen-laen. Inget, ketika perasaan lo masih terpaku sama orang yang ninggalin lo begitu saja, kemudian ada orang yang begitu tulus nerima lo apa adanya, malah lo tolak begitu saja. Suatu saat lo bakal nyesel. So, mencobalah membuka hati dengan secara berlahan untuk keadaan atau status yang baru.


4. Sering-sering habiskan waktu bersama teman.

Temen emang yang terkadang bikin lupa diri sama keadaan atau masalah yang sedang dihadapi, temen juga yang terkadang bikin kita ketawa terbahak-bahak hingga lupa apa itu kesedihan. Itulah gunanya teman. Dan lo juga bisa menghabiskan waktu bersama temen-temen lo dengan cara seperti:

-Nongkrong di café bareng temen.

- Shopping bareng temen.

-Ngegame bareng temen

-Atau gak ngumpulin sedotan bareng temen.

Setidaknya, lo bisa melupakan sejenak dan membuat hati lo terasa baru di refresh, sedikit segar. Yang tadinya hanya bisa murung dalam kamar sampe gak makan berwindu-windu.


5. Enjoy With Your Life.

Cuman ngingetin, hidup lo cuman sekali, kalo 13 kali gapapa deh. Manfaatin sebaik mungkin. Jangan cuman ngingetin mantan muluk. Cian amat idup lo kalo cuman gitu doang. Mending lo ngelakuin hal yang 'positive' dan membuat hidup lo terasa 'bermakna'. Ya, seperti ngelakuin hobby yang lo suka. Ya misalanya, lo suka nulis, menulis lah. Siapa tau lo jadi penulis terkenal kayak raditya dika. Atau gak lo suka nyanyi, bernyanyi lah, kalo perlu ikut X-Factor, siapa tau menang kayak fatin. Atau gak lagi, lo suka main boneka santet, ya bermain lah, jika itu membuat hati lo senang. Intinya, lakuin hobby yang lo suka deh.


6. Liburan.

Tips ini boleh dilakukan jika anda mempunyai uang, tapi terkadang modal nekad juga bisa. Liburan! Lupakan sejenak masalah yang ada, dan tinggalkan tempat yang membuat lo jenuh dan yang bikin lo susah lupa akan masalah yang lo sedang tempati saat ini. Berliburlah ke pantai jika lo mau ngerasain luasnya laut, dan ombak yang begitu syahdu. Atau berlibur ke gunung, seperti mendaki, agar lo bisa ngerasain betapa indahnya bumi ini. Atau gak berlibur ke kampong halaman yang udaranya begitu sejuk dan damai-nya hidup di pedesaan.


Memang banyak cara atau tips Move on, Tapi move on juga berasal dari diri sendiri. Mau atau tidak kita ngelakuinnya. Kalo kata raisa kita itu “pemeran utama.” Percuma mereka (teman lo) nyuruh atau memaksa lo buat move on kalo gak ada niatan atau tekad sama sekali untuk move on. Jika lo gak mau move on maka kenangan bersama oramh yang dulu lo cintai bakal menghantui terus menurus selama hidup. So, Cara yang paling ampuh adalah berfikir Positive. Kalo bisa ngaca abis itu ngomong “aku pantas untuk bahagia. #kataradityadika


Oke sekian dari tips yang gua kasih tentang move on ala gue yang belum bisa move on, boleh diikutin tapi jangan ditiru. Lah. Belum move on tapi gegayaan mau ngasih tips move on. Syusadeh, Cassan rusak. Haha.
Read More

Rabu, 20 Mei 2015

Pertemuan Dengan Rasa Yang Dulu.



Siang itu dalam cuaca yang begitu panas di Depok, tepatnya disuatu café di daerah Margonda, Depok. Aku duduk di salah satu tempat duduk dekat jendala ditemani secangkir kopi hangat dan laptop tercinta. Mengapa tercinta? Karena dia begitu setia menemani hariku di kala sepi datang dan sunyi yang menerkam. Dia (laptop) yang membuat ku terasa ramai dalam sepi, dan dia juga yang membuat ku terkadang senyum-senyum sendiri.

Sedang asik diriku bercumbu dengan laptop tercinta, ku melihat wanita sedang menenteng kopi di tangan kanannya dan memegang gadget di tangan kirinya. Dia duduk tidak jauh dari tempat duduk ku. Aku-pun sesakali curi pandang kepadanya. Aku merasa aneh, merasa pernah bertemu atau kenal dengan dirinya. “Dia kok kayak pernah gua kenal yak?” kata pikiranku di kala itu. Sesambil bercumbu bersama laptop tercinta aku berfikir dan mengingat-ngingat tentang dirinya.

Dikarenakan air kopi yang di cangkir kopi ku sudah abis, aku bergegas pulang memasukan laptop kedalam tasku, dan membayar kopi yang tadi ku pesan. Dalam perjalanan aku terus memikirkan dan mengingat dirinya. Seperti perasaan ini begitu sangat kenal dirinya, Mata yang lupa-lupa ingat, dan pikiran yang sepertinya sudah lupa. Aku pulang dengan rasa penasaran yang begitu menghantui sampai larut malam.

Beberapa hari kemudian, aku mengajak pertemuan atau semacam reuni dengan teman lamaku di waktu masih berseragam putih biru tuk melepas rindu yang sudah lama tak bertemu. Kita janjian di café tempat favoritku, jam delapan malam. Aku datang jam setengah tujuh, aku sengaja datang duluan karena yang yang merencanakan pertemuan ini. Setelah 1 jam kurang lebih, temanku datang satu persatu, temanku yang bernama Karton datang pertama. “Woy ton, masih hidup lu?” Tanya kabarnya dengan bergurau. Aku-pun bercanda ria dengan karton sambil menunggu yang lain. Tidak lama kemudian, semua temanku sudah datang semuanya. Sebelum kita melepas rindu aku membuat perjanjian tuk menaruh gadget di atas meja kemudian ditumpukan dan dilarang mengambil atau memegang sebelum pertemuan berakhir. Kami-pun asik becanda satu sama lain, sambil mengingat kejadian lucu yang dulu sering dilakukan bersama.

Sedang asik melepas rindu, wanita yang membuat ku penasaran datang lagi, tapi dia datang tidak sendirinya, dia datang bersama temannya. Aku melakukan lagi jurus curi pandang denganya, lagi asik melihatnya temanku yang bernama kardus berkata.


“Pan, masih kenal dia kagak?”

“Kagak dus, siapa sih dia?” kataku sambil kebingungan.

“Dia cewek yang dulu pernah elu taksir, begok!” kata kardus.

“Lah siapa dus? Cewek yang gua taksir banyak, sampe guru gua taksir.” Kataku sambil bergurau.

“Dia kina!!!!!!!!!!! Cewek 9A yang dulu lo taksir dalam diam.” kata kardus dengan suara sedikit keras.

“Eh, Tolol! Ngomongnya gausah kenceng2, untung dia kagak denger.” Kata ku sambil menoyor kepalanya.


“Ohh kina toh.” Kata pikiranku, dan membuat rasa penasaran sedikit hilang. Setelah pulang dari pertemuan aku langsung mengecek tentang dia melalui social media, Aku cek akun Facebook-nya, ternyata dia sudah tidak menggunakan facebook, terakhir di update “Akhirnya lolos juga masuk kampus idaman.” Setahun yang lalu. Karena penasaran aku mengecek semua akun social media yang dia punya yang aku ketahui, dari Facebook, Twitter, Ask.Fm, sampai instagram. Dari semua sosial media yang aku kunjungi rata-rata terakhir update kurang lebih satu tahun.

Hari minggu, di sore hari. dengan rasa jenuh di Rumah, aku memilih tuk pergi ke toko buku yang ada di Depok untuk mencari buku ‘Sekarangku’ karya Zarry Hendrik, Buku yang sudah jadi target utamaku akhir-akhir ini. Dengan mudah aku mendapatkan buku ‘sekarangku’ karena di taruh rak bertuliskan “Best Seller” sambil menentang buku ‘sekarangku’ aku mengelilingi toko buku sambil membaca buku-buku yang lain. Disaat aku membaca salah satu buku, aku melihat kina. Yup! Kina cewek penasaran yang akhirnya bisa gua kenal namanya Karena teman aku bernama kardus mengingatkanku. Aku mengikuti dia, sambil berpura-pura membaca buku. Tiba-tiba aku seperti ada yang membisikan ku “Pan, deketin lah! Ajak kenalan. Cowok kan? Gentle lah.” Aku-pun memberanikan diri karena bisikan itu.


“Hey.. kina yak?” kataku sambil menyodorkan tangan

“Iyaa, siapa yaa? Kok bisa kenal sama saya?” kata kina sambil muka kebingungan dan membalas sodoran tanganku, kemudian berjabat tangan.

”Lupa yak? Gua irpan temen smp lu dulu, inget gak?”

”Irpan? Temen smp?”

”lupa yaa? Irpan anak 9b dulu..”

”ohhh.. iya iya ingat irpan yang cupu itu kan?”

”yaelah kin, itu kan dulu. hehe lagi nyari buku apa?”

”Gatau nih, lagi liat-liat dulu..”


Setelah kejadian perkenalan di toko buku, aku mengajak-nya makan malam di sebuah tempat favorit-ku yang tidak jauh dari toko buku. Perbincangan-pun mulai hangat saat di tempat makan, saling mengingat masa-masa smp, saling menanyakan satu sama lain. Setelah selesai makan, aku mengantarkannya pulang dikarenakan sudah hampir larut malam, sesampainya didepan rumah si kina, Aku meminta nomor telepon-nya, dan dikasih.

Aku-pun semakin dekat setelah bisa mendapatkan nomor telpon-nya, sudah sering chatting-an, malah terkadang sampai bertelepon hingga larut malam, Dan aku sudah merasa nyaman dengannya.

Kina, seorang wanita yang dulu ku-sukai, yang membuat aku terpanah, dan membuat aku hobby melihat dia dari kejauhan. Kini dia datang lagi, bedanya sekarang dia datang member harapan dan kenyamanan. Aku yang dulu hanya bisa mengaguminya dalam diam, tak berani menyapa, apalagi dekat dengan dirinya. Tapi sekarang berubah, aku sudah sering becanda melalui gadget yang ku-punya, melalui pesan-pesan singkat yang begitu lucu dan tak jelas.

Aku sudah mulai merasakan kenyamanan yang begitu indah, hampir sebulan lebih setelah kejadian makan malam di tempat makan dekat toko buku pada saat itu, hati ini mulai resah, mulai tak kuat memendam perasaan yang ingin diungkapkan. “Apakah ini waktunya?” Logika bertanya.

Mungkin ini saatnya, aku mengajaknya bertemu di sebuah tempat yang pertama kali pertemuan dengan rasa dulu terjadi, pertemuan yang saat itu membuat perasaan ini penasaran. Aku sengaja datang lebih awal. Aku duduk di tempat duduk dekat jendela.

Setengah jam kemudian dia datang bersama seorang cowok, berbaju merah. Hati ini bertanya.. “siapa yak, dia?” sambil takut hal yang tidak diinginkan terjadi. Dia datang, kemudian duduk dan berkata.

“Lama ya, pan, nunggunya? maaf yaa” kata kina, sambil tersenyum.

”Engga kok.. hehe”

”Oiya, kenalin nih, cowok baru gue.” kata kina.


Saat dia berkata “Kenalin nih, cowok baru gue.” Rasanya kayak di tusuk-tusuk pake pensil 2b yang baru diraut, kit beut. Rasanya mau lompat aja dari gedung yang tak bertingkat. SAKIT BANGET, POKOKNYA!!


"Irpan.." sambil berjabat tangan dengan pacar barunya kina

"Tempe.." (Pacar barunya kina)

”wih, selamat yak, kin.” kata ku, dengan senyum tipis yang penuh dengan sandiwara

”ihh makasih pannn, oiya tadi mau ngomong apaan?”


Dalam hati “Mau nanya, kok tega banget sih!!!


”Gak jadi kin. Hehe..”

"Kok gitu?”

”gapapa hehe, oiya gua ada janji, gua duluan yak..” Jalan keluar dari cafe.


Aku-pun pergi dari café itu, dan pergi juga dari kehidupan baru dia yang begitu bahagia untuk mereka, tapi begitu perih untuk-ku.

Hal yang harusnya menjadi kisah baru antara aku dengan kamu, menjadi kita. Kita yang akan saling melengkapi, kita yang akan saling mengucap selamat pagi. Dan, Kita, yang tak akan mungkin terjadi.
 
Begitu perih kisah ini, kisah yang tak ada dalam skenario, seharusnya. Dan sekarang aku pergi, mencoba lupa di atas luka.




Inginku hilang ingatan tentang-mu.






Read More

Selasa, 12 Mei 2015

Perkara Jatuh cinta.



Jatuh cinta, semua orang pasti pernah mersakannya. Begitu indah, terkadang seperti orang bodoh ketika senyum-senyum sendiri sambil membaca message dari orang yang kita cintai. Terkadang, sudah mengetik panjang tuk membalas tapi masih tak berani untuk dikirim, karena takut salah ucap atau membuatnya kurang suka.

Aku sedang merasakannya, begitu indah, bagaikan dunia milik berdua. Seakan ada yang kurang jika tak menanyakan kabar tentangnya, walau belum jadi miliknya, tapi rasa ini berbeda, begitu nyaman jika sedang bersamanya. Dengan percakapan yang tak jelas, percakapan yang tak penting, dan percakapan yang begitu aneh, yang membuat mulut ini senyum dan tertawa kecil.

Kejadian ini pasti kalian pernah mersakan, selalu ingin bertemu dengannya, lupa akan semuanya hanya ingat tentangnya.

Tapi, ada suatu hal yang kutakuti, mungkin bukan hanya aku tapi semua yang sedang merasakan jatuh cinta, iya semuanya hanya sekejab, sebentar, dan cepet berlalu. Apanya? Kebahagiannya.
Seperti, kamu datang membawa kenyamanan, tanpa kepastian, dan pergi tanpa alasan yang tak kuinginkan. Sakit! Bagaikan ditusuk pensil 2b yang baru saja diraut kemudian ditusukan ke tangan hingga berbekas, mungkin lebih dari itu sakitnya. Itu yang aku takuti.

Semoga yang aku aku takuti dan menjadi kecemasan ku hanya sebatas pemikiran yang datang tiba-tiba, dan tidak terjadi. Semoga.

Kutulis beberapa kalimat ini dengan mengingat senyum tipis manismu yang membuat aku mimisan.



                                                                                                    Dariku, yang sedang berbahagia.
Read More

Datangnya Sebuah Rindu.




Malam ini, aku terjerat rindu kembali sambil ditemani secangkir kopi yang mulai mendingin dan lantunan musik dari musisi legenda Indonesia, iya Iwan Fals dengan lagu yang berjudul yang terlupakan. Begitu khitmad rindu ini, rindu yang selalu datang dengan sendirinya ketika senja mulai hilang.

Bagaikan kebiasaan sehari-hari, rindu sudah jadi tradisi. Banyak kenang-mu yang kurindukan, moment bersamamu, saat kamu tertawa lepas di depanku, saat kamu merengek manja denganku, masih tergambar jelas itu semua.

Aneh, mengapa rindu ini selalu hadir. Apakah hati ini rindu dengan  hadirmu? Atau hanya ingin mengingat kenangan-kenangan yang berceceran di kepalaku? Jawaban yang belum ku temui sampai saat ini.

Rindu, yang membuat candu dalam kalbu, yang membuat hobby baru dalam hidupku. Dan Yang kutakutkan rasa ini datang kembali, aku takut. Bukan takut tuk memulai cerita kembali tapi takut kita berpisah lagi, perpisahan yang membuat semuanya menjadi hilang dan terlupakan.

Apakah kamu tahu? Jikalau rindu ini memuncak dan tak kuat menahannya, banyak air mata yang berjatuhan. Seperti mendung yang begitu lama, dan ketika hujan, semuanya turun dengan cepat dan deras. Apakah kamu peduli? Tak mungkin, tuk tahu pun kamu tak ingin, bagaimana tuk peduli.
Semua kenangmu, masih ada. Tapi aku harap aku bisa lupa, agar hujan deras membasahi pipi tak ada lagi, agar aku tak menjadi manusia bodoh yang menangismu padahal dirimu saja sedang tertawa bahagia bersamanya. Aku ingin rindu ini hilang, walau susah tuk dilupakan.

Kutulis beberapa kalimat ini dengan air mata yang sesekali menetes melewati pipi yang dulu pernah kau cupit.

                                                                                                          Dariku, Pecandu Rindu.
Read More

Senin, 11 Mei 2015

Kebodohanku




Aku hanya seorang cowok cupu yang menyukai seseorang dalam diam, tak berani mengucap apalagi mengumbar kepada teman. Dalam hati, ingin sekali menugar dia, mengucap sapa, atau memanggil namanya. Tapi apa daya, mulut ini bisu ketika ingin melakukan itu. Seperti tak berani, iya aku cemen dalam hal cinta.

Pernah hati ini merasa resah, ketika perasaan mulai bosan menyimpan namanya dalam hati yang kosong ini. “Aku lelah.” Kata perasaan jika dia bisa bicara.

Kebodohanku, menunggumu dalam kebisuan, menunggumu dalam kesunyian, dan menunggumu dalam hal yang tak ada kepastian.” Sampai kapan ini berlanjut?” kata logika dengan Tanya-nya. “apakah harus kehentikan kebodohan ini, tuhan?” dalam doa ku berucap.

Ini bukan cinta bertepuk sebelah tangan, tapi cinta yang begitu bodoh, menurutku. Aku merasa dibuat bodoh oleh cinta. Aku seperti di hipontis dengan 1 satu kata 5 huruf, iya cinta.

Jika bisa, aku ingin seperti orang lain yang tak sama sekali menyimpan perasaan denganmu, tanpa bersandiwara menutupi perasaan, ingin. Dan jika aku boleh minta, aku tak ingin kamu tahu rasa ini, tapi yang kuinginkan kamu merasakan hal yang sama dengan apa yang kurasakan selama ini, wahai cinta.


Kutulis beberapa kalimat ini sambil mememikirkan senyum manismu, sayang.

                                                                                                               

                                                                                               Dariku, yang cemen dalam hal cinta.
Read More