Aku hanya seorang cowok cupu yang menyukai seseorang dalam
diam, tak berani mengucap apalagi mengumbar kepada teman. Dalam hati, ingin
sekali menugar dia, mengucap sapa, atau memanggil namanya. Tapi apa daya, mulut
ini bisu ketika ingin melakukan itu. Seperti tak berani, iya aku cemen dalam
hal cinta.
Pernah hati ini merasa resah, ketika perasaan mulai bosan
menyimpan namanya dalam hati yang kosong ini. “Aku lelah.” Kata perasaan jika
dia bisa bicara.
Kebodohanku, menunggumu dalam kebisuan, menunggumu dalam
kesunyian, dan menunggumu dalam hal yang tak ada kepastian.” Sampai kapan ini
berlanjut?” kata logika dengan Tanya-nya. “apakah harus kehentikan kebodohan
ini, tuhan?” dalam doa ku berucap.
Ini bukan cinta bertepuk sebelah tangan, tapi cinta yang
begitu bodoh, menurutku. Aku merasa dibuat bodoh oleh cinta. Aku seperti di
hipontis dengan 1 satu kata 5 huruf, iya cinta.
Jika bisa, aku ingin seperti orang lain yang tak sama sekali
menyimpan perasaan denganmu, tanpa bersandiwara menutupi perasaan, ingin. Dan
jika aku boleh minta, aku tak ingin kamu tahu rasa ini, tapi yang kuinginkan
kamu merasakan hal yang sama dengan apa yang kurasakan selama ini, wahai cinta.
Kutulis beberapa kalimat ini sambil mememikirkan senyum
manismu, sayang.
Dariku,
yang cemen dalam hal cinta.
0 komentar:
Posting Komentar