Senin, 11 Mei 2015

Kebodohanku




Aku hanya seorang cowok cupu yang menyukai seseorang dalam diam, tak berani mengucap apalagi mengumbar kepada teman. Dalam hati, ingin sekali menugar dia, mengucap sapa, atau memanggil namanya. Tapi apa daya, mulut ini bisu ketika ingin melakukan itu. Seperti tak berani, iya aku cemen dalam hal cinta.

Pernah hati ini merasa resah, ketika perasaan mulai bosan menyimpan namanya dalam hati yang kosong ini. “Aku lelah.” Kata perasaan jika dia bisa bicara.

Kebodohanku, menunggumu dalam kebisuan, menunggumu dalam kesunyian, dan menunggumu dalam hal yang tak ada kepastian.” Sampai kapan ini berlanjut?” kata logika dengan Tanya-nya. “apakah harus kehentikan kebodohan ini, tuhan?” dalam doa ku berucap.

Ini bukan cinta bertepuk sebelah tangan, tapi cinta yang begitu bodoh, menurutku. Aku merasa dibuat bodoh oleh cinta. Aku seperti di hipontis dengan 1 satu kata 5 huruf, iya cinta.

Jika bisa, aku ingin seperti orang lain yang tak sama sekali menyimpan perasaan denganmu, tanpa bersandiwara menutupi perasaan, ingin. Dan jika aku boleh minta, aku tak ingin kamu tahu rasa ini, tapi yang kuinginkan kamu merasakan hal yang sama dengan apa yang kurasakan selama ini, wahai cinta.


Kutulis beberapa kalimat ini sambil mememikirkan senyum manismu, sayang.

                                                                                                               

                                                                                               Dariku, yang cemen dalam hal cinta.

0 komentar:

Posting Komentar